Hal paling dinanti dan ikonik saat merayakan masuknya bulan Hijriyah atau Suro di Kota Solo adalah adanya tradisi Kirab Kebo Bule Kyai Slamet. Sebelumnya, para abdi dalem maupun peserta kirab melakukan prosesi upacara tradisi malam 1 Suro di dalam Keraton Solo Hadiningrat.
Dilanjutkan dengan wilujengan oleh Raja Keraton Solo Paku Buwono XIII. Kirab dimulai pukul 23.00 WIB dengan lima ekor kebo bule menjadi cucuk lampah serta membawa tujuh pusaka.
Peserta kirab dilarang bergurau, berbicara hingga makan dan minum, mereka berjalan di sepertiga malam, mengheningkan diri, mengoreksi kesalahan masa lalu dan berharap memiliki kehidupan yang lebih jaya. Bagi sebagian masyarakat Jawa, percikan air dari pusaka, hingga kebo bule dipercaya dapat mendatangkan keberkahan.