Tengkleng merupakan salah satu kuliner berbahan dasar daging kambing, di kota Solo, Jawa Tengah. Warung tengkleng yang banyak diburu lantaran rasanya yang khas yakni tengkleng bu Edi Pasar Klewer, yang hampir setiap hari banyak diburu. Belum buka saja sudah dipadati pembeli. Warung tengkleng bu Edi berada di sebelah utara Gapura Pasar Klewer, tepatnya di sebuah pendopo kuliner di sebelah selatan Masjid Agung Surakarta. Warung yang biasa buka jam 12.00 WIB ini hampir setiap hari tidak pernah sepi dari para pembeli, belum buka saja pembeli sudah antri, lantaran khawatir kehabisan, mereka duduk di bangku dengan nomor antrian.
Selain rasanya lezat, tengkleng bu Edi Klewer yang merupakan hidangan khas Solo, yang menyerupai Gulai namun memiliki kuah lebih encer dan berisi tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel ini, juga bumbunya merasuk. Warung tengkleng bu Edi sendiri awal berjualan sejak tahun 1971, dimana kala itu, nenek bu Edi berjualan keliling Pasar Klewer dengan cara digendong. Disajikan dalam sebuah pincuk daun pisang, dengan nasi di dalamnya, santan, daun salam, daun jeruk, jahe, batang serai dan aneka rempah menjadi bumbu-bumbu masakan khas ini.
Begitu warung buka, pengelola menyebut nomor antrean yang sudah diambil para pembeli. Bahkan ada salah satu pembeli yang rela jauh jauh dari Cirebon yang hanya ingin mencoba menikmati tengkleng bu Edi. Fatimah (60) warga asal Cirebon yang menyantap Tengkleng di warung bu Edi “Saya sengaja jauh jauh ke Solo, hanya untuk menikmati tengkleng bu Edi saja, rasanya enak terus bau khas kambing tidak ada, dagingnya empuk.”ujarnya. Ditanya apakah baru menikmati pertama kali tengkleng di warung bu Edi, ibu Fatimah mengaku sudah berulang kali menikmati kuliner tengkleng di warung bu Edi. Sementara itu, Sulistri (40), generasi ketiga warung tengkleng bu Edi klewer saat ditanya keistimewaan tengkleng di warungnya, mengaku tidak tau. “Itu kan yang menilai peminatnya,”ungkapnya (sambil tertawa), mungkin rasanya atau apa saya kurang tau.” ungkapnya.
Satu porsi tengkleng bu Edi Klewer dijual dengan harga Rp 50 ribu. Rata-rata setiap hari tidak kurang dari empat sampai lima panci tengkleng berukuran besar ludes terjual. Slain dari Solo, pembeli juga datang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota kota besar lainnya.